Minggu, 25 September 2016

PO#3
Attitude and Job Satisfaction

          Sebelum masuk ke materi, apakah yang membedakan seorang manager dengan seorang leader?
Dari jawaban yang saya kutip dari google, ada 3 hal yang membedakan antara manager dengan leader, yaitu:
  •  Leader melakukan Inovasi, sedangkan Manager mengelola


Ini berarti seorang leader adalah orang yang datang dengan ide-ide baru dan menggerakkan seluruh organisasi ke dalam fase berfikir untuk maju. Maka leader harus terus-menerus mengembangkan strategi-strategi dan taktik baru. Dan leader harus memiliki pengetahuan tentang tren terbaru, penelitian dan keahlian.
Sedangkan manajer adalah seseorang yang akan mempertahankan apa yang sudah menjadi ketetapan organisasi. Manajer akan selalu mempertahankan kontrol untuk dapat mengatasi perkara yang akan terjadi. Dan tugas manajer adalah untuk menetapkan target yang terpat, menganalisis dan menilai kinerja orang-orang yang bekerjasama, sehingga manajer akan tau siapa yang terbaik yang dapat mengerjakan tugas-tugas tertentu.
  • Leader selalu menginspirasi, sedangkan Manager sering bergantung pada kontrol

Leader adalah seseorang yang menginspirasi orang lain untuk menjadi yang terbaik dan tahu cara yang tepat untuk mengatur tempo atau kecepatan untuk seluruh kelompok.
Sedangkan manager tugasnya adalah mempertahankan kontrol atas orang dengan membantu mereka mengembangkan aset mereka sendiri dan mengeluarkan bakat terbesar mereka.
  •  Leader bertanya “what” dan “why”, sedangkan manager bertanya “how” dan “when”

Leader selalu memikirkan dengan matang apa yang menjadi keputusannya. Apabila berhasil itu hal yang luar biasa, tetapi apabila gagal (leader juga tidak selalu benar terntunya), leader akan menanyakan hal-hal seperti ini: “kenapa kita bisa gagal? Metode apa yang salah?” “Apa yang sudah kita pelajari dari kegagalan ini?”. Hal ini berarti leader harus berani untuk mengambil sebuah tindakan ketika mereka berfikir sesuatu yang perlu dilakukan untuk membuat organisasi menjadi lebih maju dan baik.
Sedangkan Manager kadang kali tidak berpikir panjang tentang resiko yang akan disebabkan dari sebuah keputusan yang diambilnya karena memang dia harus menjalankan kontrolnya. Manager bertanya ‘how’ dan ‘when’ hanya untuk memastikan mereka berada dijalur yang benar (on the track). Manager tahu bahwa perintah dan rencana adalah hal yang penting. Tugas mereka adalah menjaga visi mereka pada tujuan organisasi.
Pertanyaan selanjutnya adalah Apa yang Anda lihat atau yang kalian uji saat merekrut orang ke suatu organisasi?
Yang dilihat/diuji saat merekrut orang ke suatu organisasi adalah TASK (Talent, Attitude, Skill, and Knowledge)
  • ·        Talent

Apa sih Talent itu? Berdasarkan konsep yang berkembang saat ini, sebenarnya ada dua kerangka besaran mengenai Talent.
Yang pertama, adalah Talent yang diartikan sebagai Orang atau SDM yang HiPo (High Potential). Pemahaman inilah yang menjadi awal mula munculnya konsep Talent Management di kalangan organisasi saat ini. Karena Talent diartikan sebagai Karyawan Potensial, maka konsep Talent Management berbicara tentang Sistem Pengelolaan Karyawan Berpotensi. Konsep ini muncul karena kesadaran organisasi bahwa SDM yang handal adalah kunci keberhasilan organisasi. Oleh karenanya SDM yang handal dan potensial tersebut harus dikelola secara baik sesuai dengan kebtuhan dan strategi organisasi.

Yang kedua, adalah Talent yang diartikan sebagai Bakat atau Talenta yang melekat dalam diri seseorang. Bakat yang dimaksud disini adalah Sekumpulan karakteristik alamiah seseorang, yang merupakan accelerator, faktor yang mempercepat penguasaan skill atau kompetensi seseorang serta mendorong munculnya performance yang luar biasa.

Karateristik seseorang yang bisa kita gunakan untuk melihat bakat bisa kita golongkan jadi 3:
Kecerdasan: yakni sense kecerdasan seseorang pada aspek-aspek seperti linguistic, numerical logic, kinestetic, visual-spatial, music, interpersonal, intrapersonal dan naturalis.
Dispotision: yakni proses mental atau karakter  yang memperlihatkan kebiasaan atau tendensi seseorang untuk berperilaku.
Physical:  karakteristik fisik atau tubuh yang meliputi postur, struktur otot, struktur tulang.
  • ·        Attitude

Attitude adalah sikap, tingkah laku atau perilaku seseorang dalam berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan sesama manusia. Attitude itu sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang bersikap sopan santun, belum tentu memiliki attitude yang bagus. Sebaliknya, seseorang yang memiliki atttitude tinggi, belum tentu juga memiliki sikap sopan santun. Jadi diperlukan sikap keseimbangan antara "attitude" dan "sopan santun" agar kita bisa menjadi orang yang bermoral baik.

Attitude bekerja dengan hati nurani. Apabila attitude diterapkan pada kehidupan sehari-hari, kita mendapatkan tanggung jawab yang besar akan hasil dan menimbulkan pengaruhnya kepada masyarakat. Sama halnya dengan IQ dan EQ. Keduanya mesti seimbang, apabila salah satu lebih besar akan berakibat buruk.
3 komponen yang mempengaruhi attitude:
1.     Cogniture: kesadaran terhadap sesuatu apakah menyenangkan atau tidak.
2.     Affective: kesenangan terhadap apa yang dikerjakan ccenderung memiliki pikiran yang menurutnya menyenangkan.
3.     Behavior: perilaku yang dikerjakan sesuai dengan passion-nya.
  • ·        Skill

Kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang sifatnya spesifik, fokus namun dinamis yang membutuhkan waktu tertentu untuk mempelajarinya dan dapat dibuktikan.
Skill apapun dapat dipelajari namun membutuhkan dedikasi yang kuat untuk mempelajari ilmu tersebut seperti perlunya mental positif, semangat motivasi, waktu dan terkadang uang.
  • ·        Knowledge

Kemampuan seseorang untuk mengenali suatu keadaan berdasarkan persepsi pikirannya.
Knowledge seseorang ditentukan oleh apa yang dipelajari dari bahan bacaan, lingkungan pergaulan, pekerjaan dan lain sebagainya. Tapi sayangnya knowledge bukanlah skill jadi seberapa banyak pun Anda tahu, tidak dapat dikatakan Anda mempunyai skill terhadap hal tersebut kecuali Anda take action dan akhirnya menemukan pola tertentu sehingga cara berpikir Anda menjadi sebuah skill.

Knowledge itu sendiri sangat mudah didapatkan, apalagi dewasa ini ketika Anda ke internet tinggal searching di google Anda sudah bisa dikatakan dapat mengeksplore knowledge dengan jumlah yang tidak terbatas.


Mengapa kebiasaan atau sikap mengikuti perilaku?
seseorang yang memiliki pemikiran bahwa sesuatu itu baik atau tidak cenderung memiliki persepsi yang kecenderungan tidak dapat diubah. sehingga terjadi gap (celah) dan ke tidak sesuaian atau ketidaknyamanan terhadap sesuatu.


  • kurang lebihnya mohon maaf
Terimakasih